Insodenia News

Friday, June 16, 2006

NO-GO-AREAS



Ada peringatan keras bagi para suporter tim "bolakaki" yang datang ke Jerman, terutama bagi suporter yang timnya berlaga diputaran final Worldcup 2006, yaitu untuk menghindari daerah atau lokasi yang disinyalir masih mengusung perilaku dan tindakan rasisme.
Berbagai macam himbauan telah dikeluarkan untuk mengantisipasi para pengunjung agar tidak tersesat kelokasi yang disebut "No-Go-Areas" ini, dan disediakan juga panduan bagi mereka yang terjebak ditempat-tempat seperti ini.
Himbauan dan Panduan ini dikeluarkan oleh kelompok-kelompok Anti-Rasis dalam upayanya untuk memerangi tindakan rasisme dalam olahraga khususnya Bolakaki.

Berikut Beberapa Pemain dan Timnas yang sering terekam mendapatkan perlakuan dan pelecehan yang berbau Rasisme dan Diskriminasi.

- Samuel Eto'o
Penyerang Barca ini adalah pemain yang seringkali mendapat perlakuan rasisme baik oleh pendukung tim lawan maupun oleh sesama pemain yang merumput diliga Primera Spanyol.
Teriakan 'huu' menyerupai suara monyet sering terdengar setiap penyerang yang terkenal gesit dan memiliki tendangan keras ini setiap ia membawa bola. Bahkan Eto'o sempat menangis dan memboikot pertandingan melawan Real Zaragoza setelah mendapat perlakuan rasis dari pendukung Zaragoza.
Sebagai korban pelecehan Eto'o berusaha membuktikan diri dengan menjadi pencetak gol terbanyak di liga dan menggalang perlawanan bersama pemain lain yang mendapat perlakuan serupa. Beberapa kali dalam merayakan golnya ia bertingkah seperti layaknya monyet yang menurutnya sebagai sebuah pukulan dan peringatan keras bagi yang lain bahwa semua orang mempunyai derajat yang sama.

- Thierry Henry
Pelatih Spanyol Luis Aragones sempat membuat heboh media beberapa waktu yang lalu ketika ia tertangkap kamera dalam latihan bersama timnas Spanyol. Disitu disebutkan bagaimana Aragones memotivasi Jose Reyes dengan menyebutkan Reyes lebih baik daripada Henry disusul dengan perkataan yang melecehkan Striker Arsenal tersebut.

- Ashley Cole
Masih berhubungan dengan publik Spanyol, bek kiri Inggris ini pernah mendapatkan perlakuan yang tidak terpuji dari pendukung spanyol ketika Inggris melakukan pertandingan dengan kesebelasan spanyol.

- Rio Ferdinand
- Sol Campbell
- dkk
Menggalang aksi solidaritas melawan perlakuan rasisme yang terjadi dalam sepakbola.
Meskipun suasana diliga Inggris lebih kondusif dibanding liga-liga lainnya, perlakuan yang diterima oleh pemain lainnya (terutama pemain yang berkulit hitam) membuat Ferdinand dan kawan-kawan menggalang solidaritas dan mengecam keras setiap aksi pelecehan terhadap pemain baik didalam maupun diluar lapangan.

- Gerald Asamoah
Sebagian pendukung Jerman masih menganut prinsip Uber Allez yang sangat kaku. Terutama kelompok-kelompok sayap kiri seperti Neo-Nazi. Xenophobia atau penyakit anti orang asing yang banyak menjangkiti orang Jerman adalah permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Pada masa awal Gerald masuk ketimnas Jerman, reaksi keras langsung muncul dari gerakan Neo-Nazi. sebuah foto Gerald bertuliskan "No Gerald You Are Not Germany"

- Timnas Iran
Aksi pemboikotan Timnas Iran sedang berlangsung saat ini menyusul pernyataan Presiden Ahmadinejad beberapa waktu yang lalu. Aksi pemboikotan yang digalang kelompok-kelompok yahudi ini terjadi pada saat Iran melakukan pertandingan melawan Mexico di Jerman. Sayang Iran kalah 1-3 dari Mexico.
Pada World Cup 1994 di Amerika, Iran yang saat itu sedang berseteru dengan US juga mendapatkan diskriminasi terutama diluar lapangan meskipun dilapangan pertandingan berjalan dengan mulus.

- Timnas Spanyol
Publik Spanyol adalah yang paling sering disoroti perihal banyaknya aksi-aksi yang bertentangan dengan semangat Fair Play. dari beberapa kasus pelecehan dan diskriminasi, Spanyol menempati urutan teratas. Kondisi Liga Primera seperti setali tiga uang dengan kesebelasannya.
Suasana yang tidak kondusif bagi pemain yang merumput di Spanola menjadi ancaman serius bagi penegakan semangat bertanding yang sehat dalam sepakbola.

Sebenarnya masih banyak pemain yang menerima perlakuan dan pelecehan yang berbau rasisme dan diskriminasi dalam sepakbola, namun tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
Beberapa nama diatas adalah contoh bahwa semangat "Fair Play" yang kita usung masih menjadi sekedar jargon belaka.
"We Are Making Good Play" semoga bukan hanya diterapkan dalam sepakbola, tapi dipahami sebagai semangat yang harus hidup dalam keseharian kita.

Bertolak dari itu, sudah seharusnya Inul Daratista mendapatkan hak yang layak dimata yang lainnya. hehehe...
Seperti Gerald Asamoah bilang, "Saya juga manusia bukan binatang, untuk itu mendapatkan hak yang setara dengan yang lainnya. Mau main bola, maen petak umpet, nyanyi dangdut trus goyang ngebor (kalo yang ini sengaja diplesetin). Itu adalah hak setiap manusia."
Hahahaha....

Labels:

SENJA ASING



setiap pagi...
diatas kepalamu selalu berputar kupu-kupu
dengan mata elang dikelopak sayapnya.
tapi kau selalu mati dipagi hari
sepanjang hari...
dan terjaga menjelang senja.

kuharap senja masih sempat membasuh kakimu
ketika kau tengah bercengkerama dengan waktu
diberanda...
kuharap kau masih terjaga
agar dari tubuhmu yang tak lagi meronta
masih bisa kutulis sedikit cerita pengusir lupa
tentang ziarah tubuh.

aiihh... bersama senja, kau tetap saja mempesona
bicaramu pelan terbata
lalu senyummu koyak!
dengan gigi yang tak rata
pada mata yang luka, kau masih bunga
diantara bibir-bibir laknat,
cemarapun dapat membaca nafasmu
ngilu daun bambu.

lalu kau tertawa
serupa lelaki yang mati tanpa beban.
dalam medan pertempuran
dimatamu dulu hanya ada perjalanan
tentang rindu yang mengambang dilautan;
atau para pengembara yang terjebak diperbatasan.
tak berapa lama, kita berteriak dipuncak merapi
dan kau mulai sibuk dengan batu-batu dikawah mati
yang kau susun menjadi namamu...
laknat!
sedari itu, kusadari bahwa kau punya nyali.

kuharap senja masih sempat membasuh matamu
dari sepi dipagi hari
meski senja pula yang mengaburkan pandanganmu.
pada sebuah perjalanan,
ketika kau tak lagi mengeluh dan merajuk manja
tentang bosan dan pucuk cemara
kerana senja menutupi mereka...

ingin sekali kulihat senja bertamu dirumahmu,
meski kutau ia tak akan pernah lewat disana...

Labels:

Sunday, June 11, 2006

Manusia ga terbuat dari batu!


 

Labels: