"Cinta; setelah sebuah titik."
Aku; melihat kilasan dongeng purba pada anyaman ilalang yang menyerupai angsa, bersanding dengan seekor merak dari kaca.
Cinta; sepasang merpati yang terekam dalam sebuah potret hitam putih, lusuh bersetubuh dengan warna.
Kau; hanya tersenyum, ketika kulukis matahari ditelapak tanganmu.
Tanpa; hiasan lembayung diujung-ujung jarimu.
Pernah; juga kulukis rembulan, meski kutau, kau tak pernah suka warna suram.
Kau; tertawa, ketika matahari terbit diantara kedua matamu.
Sadari; dirimu..! kau mengulang ucapan shita kepada rama dalam sebuah drama tentang pengharapan.
Cinta; sepasang merpati yang terekam dalam sebuah potret hitam putih, lusuh bersetubuh dengan warna.
Kau; hanya tersenyum, ketika kulukis matahari ditelapak tanganmu.
Tanpa; hiasan lembayung diujung-ujung jarimu.
Pernah; juga kulukis rembulan, meski kutau, kau tak pernah suka warna suram.
Kau; tertawa, ketika matahari terbit diantara kedua matamu.
Sadari; dirimu..! kau mengulang ucapan shita kepada rama dalam sebuah drama tentang pengharapan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home