Insodenia News

Friday, February 23, 2007

Manusia Koloni

Inspired by. Espana's essay

kata koloni adalah pendekatan yang hegemoni. hegemoni ini tak perlu pengikat yang erat dan kuat,
karna yang ada hanyalah nyawa-nyawa yang yang punya kepentingan yang bertingkat.

lalu kenapa harus dipilih seorang ratu?
dari segala kemungkinan yang ada tentang kebebasan berkehendak dan, kehendak bebas,
adalah pemasungan terhadap cara kita berperilaku,sehingga senantiasa dibutuhkan aturan main yang baku. lalu kaku.
kebingungan para 'pekerja' dalam sebuah koloni adalah berkah. suatu keharusan malah.
karna tak ada semut yang akan bertanya, siapa ratu mereka, atau apa yang dilakukan sang ratu...
tapi tak ada semut yang berfikir.
yang terus terjadi adalah regenerasi! inti dari kemapanan sebuah koloni.
itulah manusia koloni. semut-semut yang menghegemoni dirinya sendiri.

lalu dimanakah letak eksistensi...?!
bingung..?!
tapi kita masih saja bertutur sapa, cium pipi kanan-cium pipi kiri. lalu membelakang pantat pergi.
mereka bilang, tak ada tempat buat eksistensi untuk dipajang di abad ini.

aah.. revolusi.. revolusi..
lagumu semakin hari terasa semakin seksi. seperti senyum seorang puteri.
sempat terdengar diakhir lagumu, kau bilang,
"ini senja hari, selalu senja hari. tlah tiba waktu 'tuk terlelap'. karna takkan datang pagi nanti."

Labels: