Insodenia News

Friday, August 08, 2008

"Cinta; setelah sebuah titik."

Aku; melihat kilasan dongeng purba pada anyaman ilalang yang menyerupai angsa, bersanding dengan seekor merak dari kaca.

Cinta; sepasang merpati yang terekam dalam sebuah potret hitam putih, lusuh bersetubuh dengan warna.

Kau; hanya tersenyum, ketika kulukis matahari ditelapak tanganmu.

Tanpa; hiasan lembayung diujung-ujung jarimu.

Pernah; juga kulukis rembulan, meski kutau, kau tak pernah suka warna suram.

Kau; tertawa, ketika matahari terbit diantara kedua matamu.

Sadari; dirimu..! kau mengulang ucapan shita kepada rama dalam sebuah drama tentang pengharapan.

Sampai kapan...

Sampai kapan kau simpan dendammu..
Sementara tanganku tak lagi membatu,
Mengukir namamu.

Sampai kapan kau akan murka..
Disudut ini aku tak lagi perkasa.

Sampai kapan kau tetap diam..
Ketika mimpiku tak lagi tentang masa silam.

Sampai kapan kau sembunyi..
Toh, hatiku kini tlah merapat ketepi.

Sampai kapan..
Kau mengeja namaku sebagai sebuah kesia-siaan...