Insodenia News

Friday, June 16, 2006

SENJA ASING



setiap pagi...
diatas kepalamu selalu berputar kupu-kupu
dengan mata elang dikelopak sayapnya.
tapi kau selalu mati dipagi hari
sepanjang hari...
dan terjaga menjelang senja.

kuharap senja masih sempat membasuh kakimu
ketika kau tengah bercengkerama dengan waktu
diberanda...
kuharap kau masih terjaga
agar dari tubuhmu yang tak lagi meronta
masih bisa kutulis sedikit cerita pengusir lupa
tentang ziarah tubuh.

aiihh... bersama senja, kau tetap saja mempesona
bicaramu pelan terbata
lalu senyummu koyak!
dengan gigi yang tak rata
pada mata yang luka, kau masih bunga
diantara bibir-bibir laknat,
cemarapun dapat membaca nafasmu
ngilu daun bambu.

lalu kau tertawa
serupa lelaki yang mati tanpa beban.
dalam medan pertempuran
dimatamu dulu hanya ada perjalanan
tentang rindu yang mengambang dilautan;
atau para pengembara yang terjebak diperbatasan.
tak berapa lama, kita berteriak dipuncak merapi
dan kau mulai sibuk dengan batu-batu dikawah mati
yang kau susun menjadi namamu...
laknat!
sedari itu, kusadari bahwa kau punya nyali.

kuharap senja masih sempat membasuh matamu
dari sepi dipagi hari
meski senja pula yang mengaburkan pandanganmu.
pada sebuah perjalanan,
ketika kau tak lagi mengeluh dan merajuk manja
tentang bosan dan pucuk cemara
kerana senja menutupi mereka...

ingin sekali kulihat senja bertamu dirumahmu,
meski kutau ia tak akan pernah lewat disana...

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home